Apa itu Sensor Gambar?

Memahami Perbedaan Antara CMOS dan Sensor CCD

Semua kamera digital memiliki sensor gambar yang menangkap informasi untuk membuat foto. Ada dua tipe utama sensor gambar — CMOS dan CCD — dan masing-masing memiliki kelebihannya.

Bagaimana Cara Kerja Sensor Gambar?

Cara termudah untuk memahami sensor gambar adalah menganggapnya sebagai bagian dari film yang setara. Ketika tombol rana pada kamera digital ditekan, cahaya masuk ke kamera. Gambar itu dipaparkan ke sensor dengan cara yang sama seperti gambar itu akan dipaparkan pada selembar film dalam kamera film 35mm.

Sensor kamera digital terdiri dari piksel yang mengumpulkan foton (paket energi cahaya) yang diubah menjadi muatan listrik oleh fotodioda. Pada gilirannya, informasi ini diubah menjadi nilai digital oleh konverter analog-ke-digital (ADC) , memungkinkan kamera untuk memproses nilai-nilai ke dalam gambar akhir .

Kamera DSLR dan kamera point-and-shoot terutama menggunakan dua jenis sensor gambar: CMOS dan CCD.

Apa itu Sensor Gambar CCD?

Sensor CCD (Charge Coupled Device) mengubah pengukuran piksel secara berurutan menggunakan sirkuit yang mengelilingi sensor. CCD menggunakan penguat tunggal untuk semua piksel.

CCD diproduksi di pengecoran dengan peralatan khusus. Ini tercermin dalam biayanya yang sering lebih tinggi.

Ada beberapa keunggulan berbeda untuk sensor CCD melalui sensor CMOS:

Apa itu Sensor Gambar CMOS?

Sensor CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) mengubah pengukuran piksel secara bersamaan, menggunakan sirkuit pada sensor itu sendiri. Sensor CMOS menggunakan amplifier terpisah untuk setiap piksel.

Sensor CMOS umumnya digunakan dalam DSLR karena mereka lebih cepat dan lebih murah daripada sensor CCD. Baik Nikon dan Canon menggunakan sensor CMOS dalam kamera DSLR high-end mereka.

Sensor CMOS juga memiliki kelebihannya:

Sensor Array Filter Warna

Array filter warna dipasang di bagian atas sensor untuk menangkap komponen cahaya merah, hijau, dan biru yang jatuh pada sensor. Oleh karena itu, setiap piksel hanya mampu mengukur satu warna. Dua warna lainnya diperkirakan oleh sensor berdasarkan piksel sekitarnya.

Meskipun ini dapat mempengaruhi kualitas gambar sedikit, hampir tidak terlihat pada kamera resolusi tinggi hari ini. Kebanyakan DSLR saat ini menggunakan teknologi ini.

Sensor Foveon

Mata manusia peka terhadap tiga warna utama merah, hijau, dan biru, dan warna lainnya dikerjakan dengan kombinasi warna-warna primer. Dalam fotografi film, warna primer yang berbeda mengekspos lapisan film kimia yang sesuai.

Demikian pula, sensor Foveon memiliki tiga lapisan sensor, yang masing-masing mengukur salah satu warna primer. Sebuah gambar dihasilkan dengan menggabungkan ketiga lapisan ini untuk menghasilkan mosaik ubin persegi. Ini masih merupakan teknologi yang cukup baru yang digunakan pada beberapa kamera Sigma.