Klasifikasi Font Roman

Font serif Romawi telah lama dikenal karena keterbacaannya

Dari ketiga klasifikasi tipe asli dari tipografi Barat - roman, italic, dan blackletter - roman adalah gaya yang paling banyak digunakan. Klasifikasi ini mencakup jenis huruf serif yang merupakan standar dalam banyak publikasi dan dikenal karena keterbacaan dan keindahannya. Font Romawi awalnya didasarkan pada gaya huruf dari Roma kuno yang menjadi populer selama Renaissance dan terus berkembang menjadi font serif klasik saat ini. Banyak font yang paling abadi adalah font roman serif — Times Romawi yang ada di mana-mana adalah salah satu contohnya.

Memahami Serif Font

Klasifikasi tipe romawi diisi dengan tipografi serif . Serif adalah garis kecil yang melekat pada ujung goresan dalam sebuah huruf. Jenis huruf yang menggunakan garis-garis kecil ini disebut jenis huruf serif. Jenis huruf yang tidak memiliki serif disebut jenis huruf sans serif .

Font serif Romawi banyak digunakan dalam publikasi dengan bagian teks panjang, seperti surat kabar, majalah, dan buku. Meskipun font serif pernah dianggap lebih mudah dibaca daripada font sans serif, kebanyakan ahli tipografi setuju bahwa font serif dan sans serif modern sama-sama dapat dibaca.

Font Romawi tidak populer untuk digunakan pada halaman web karena resolusi layar dari beberapa monitor komputer tidak cukup untuk membuat serifs kecil dengan jelas. Perancang situs web cenderung memilih font sans serif.

Kategori Roman Serif Fonts

Font serif Romawi dikategorikan sebagai gaya lama , transisi atau modern (juga disebut neoklasik). Ada ribuan font serif roman. Berikut beberapa contohnya:

Font gaya lama adalah yang pertama dari tipografi Romawi modern. Mereka diciptakan sebelum pertengahan abad ke-18. Tipografi lain yang dikembangkan kemudian yang dimodelkan pada font asli ini juga disebut font gaya lama. Contohnya termasuk:

Font transisi dikaitkan dengan karya John Baskerville, tipografer, dan printer pada pertengahan abad ke-18. Dia memperbaiki metode pencetakan sampai dia bisa mereproduksi garis-garis halus, yang sebelumnya tidak mungkin. Beberapa font yang berasal dari perbaikannya adalah:

Font Modern atau Neoklasik semua diciptakan pada akhir abad ke-18. Kontras antara sapuan huruf tebal dan tipis dramatis. Contohnya termasuk:

Klasifikasi Modern

Klasifikasi asli roman, italik, dan blackletter tidak banyak digunakan oleh seniman grafis modern dan tipografer ketika mereka merencanakan proyek-proyek mereka. Mereka lebih cenderung merujuk ke font sebagai salah satu dari empat kategori dasar: font serif, font sans-serif, skrip dan gaya dekoratif.