Pelajari Definisi dan Tujuan Tekstur dalam Desain Grafis

Tekstur dapat mengacu pada permukaan sebenarnya dari suatu desain atau pada tampilan visual suatu desain. Dalam kasus pertama, penonton benar-benar dapat merasakan teksturnya, membuatnya unik dari elemen desain lainnya. Pemilihan kertas dan bahan dalam desain kemasan dapat mempengaruhi tekstur yang sebenarnya. Dalam kasus kedua, tekstur tersirat melalui gaya desain. Grafis yang kaya dan berlapis dapat menciptakan tekstur visual yang mencerminkan tekstur sebenarnya.

Tekstur yang sebenarnya

Sementara sebagian besar elemen desain seperti warna dan jenis hanya dilihat oleh audiens, orang dapat merasakan teksturnya. Contoh paling umum dari ini adalah dengan kertas. Perasaan dan berat kertas dapat secara signifikan mempengaruhi persepsi desain, membuat keputusan perancang menjadi keputusan penting. Kartu nama atau brosur pada kertas kelas berat dapat dianggap lebih profesional daripada yang berbobot lebih ringan. Sepotong promosi di kertas koran mungkin lebih murah, tetapi juga membawa nuansa kampanye akar rumput yang diinginkan. Anggaran masuk ke sini sebagai kertas berkualitas tinggi dapat sangat meningkatkan biaya proyek, jadi penting untuk menemukan keseimbangan antara biaya dan gambar yang Anda coba capai.

Tekstur juga merupakan elemen kunci dalam kemasan. Perasaan dan berat logam, plastik, kaca dan bahan lain yang menyusun paket mempengaruhi pendapat konsumen tentang suatu produk.

Tekstur Visual

Tekstur juga dapat disimulasikan melalui gaya desain. Lapisan teks, bentuk, dan garis dapat membawa perasaan tekstur pada halaman atau di layar. Fotografi, ilustrasi, dan seni rupa yang dikombinasikan dengan elemen grafis juga dapat membantu mencapai tampilan tekstur. Umumnya, foto-foto dari permukaan yang sebenarnya seperti kertas digunakan sebagai latar belakang dalam suatu desain. Perangkat lunak desain modern seperti Photoshop membuat bereksperimen dengan lapisan dan tekstur visual mudah.